19.2.09

Tak Harus Memiliki

“Kreek” pintu kamarku terbuka, seseorang tampak dari balik pintu. Aku mengangkat wajahku sedikit. Mama, aku menatap mama datar.
“Sampai kapan kamu mau seperti ini?” tanya mama. Dia duduk disudut tempat tidurku. Aku bangkit dari kursi belajarku, ku hempaskan badanku diatas tempat tidur. Ku pandangi langit-langit kamar, terlihat bintang biru yang dulu pernah kubeli bersama Hans. Kupejamkan mataku “Sudah 2 bulan aku tak bertemu dengan Hans, kangen rasanya” batinku. Mama mengusap rambutku pelan.


“Mama tahu kamu marah sama Papa dan Mama” aku diam. “Seharusnya kamu tahu apa yang kami lakukan ini untuk kebaikan kamu juga” ucap mama lagi.
Aku beranjak dari tidurku, kulipat kedua kaki lalu memeluk lututku meletakkan kepala pada kedua lutut itu.
“Kebaikan apa yang Cantik dapat ma?” ujarku pelan.

Mau Cerita Lebih Lengkapnya...? click disini

Comments :

2 komentar to “Tak Harus Memiliki”

hm...boleh juga nih cerita sedih banget

Nuzuliarini Nuris mengatakan...
on 

sedih bangeeeet sech...

Anonim mengatakan...
on 

Posting Komentar